Langsung ke konten utama

Fiber Optik

 

Fiber Optik adalah jenis kabel yang terbuat dari serat plastik dan kaca halus. Kabel ini mengirimkan bandwith yang lebih besar daripada kabel tembaga pada umumnya. Serat optik cenderung stabil karena tidak akan terganggu oleh elektromagnetik.

 

Fiber Optik memiliki struktur yang terdiri dari Inti (core), Cladding, Buffer/coating, Strength Member dan Outer Jacket. Bagian inti terbuat dari serat plastik dan kaca halus yang berfungsi sebagai media merambatnya cahaya. Cladding terbuat dari silikon yang menyelubungi inti (core) agar cahaya dapat dipantulkan dan tetap di inti (core). Buffer/coating adalah lapisan yang melindungi serat optik dari gangguan fisik. Yang terakhir adalah Strength Member dan Outer Jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel serat optik paling luar.

 

Fiber Optik dibagi menjadi dua jenis berdasarkan proses tranmisinya, yaitu Mode Tunggal (Single Mode) dan Mode Banyak (Multi Mode).

1.       Fiber Optik Mode Tunggal (Single Mode)

Prosesnya hanya melalu satu buah transmisi, sehingga cahaya hanya melalui satu inti pada satu waktu. Inti dari mode tunggal berukuran kecil, yaitu sekitar 9 mikrometer. Inti ini digunakan untuk mengirim cahaya infrared dengan panjang gelombang 1.300-1550 nanometer.

 

2.       Fiber Optik Mode Banyak

Berbeda dengan Mode Tunggal, jenis ini mampu mengirimkan cahaya dalam jumlah yang banyak secara bersamaan. Fiber Optik jenis ini memiliki diameter yang cukup besar, yaitu 625 mikrometer. Inti fiber optik ini digunakan untuk mengirimkan gelombang cahaya inframerah dengan panjang gelombang  850-1300 nanometer.

 

Terdapat beberapa tipe yang umum digunakan, yaitu:

1.       Tight Buffer (Indoor/Outdoor): Lebih andal, mudah diakhiri, tahan lama, dan menyederhanakan instalasi dengan efisiensi tinggi.

 

2.       Breakout Cable (Indoor/Outdoor): Dirancang kasar, memberikan perlindungan tinggi secara mekanis dan lingkungan, serta memungkinkan penghentian langsung yang mudah dengan konektor yang tahan tegangan dan stabil saat terjadi perubahan.

 

3.       Aerial Cable/Self-Supporting: Kabel serat optik dengan konstruksi dielektrik ini ringan, hanya 23 kg per km, memungkinkan pemasangan cepat tanpa pekerjaan tambahan pada tiang yang ada. Kabel ini aman dipasang dekat kabel tegangan tinggi, mandiri hingga jarak 68 m, dan hemat biaya untuk penyebaran jaringan udara.

 

4.       Hybrid & Composite Cable: Kabel komposit hybrid MC/OF menggabungkan konduktor arus dan serat optik dalam lapisan baja galvanis, mendukung suara, data, video, dan daya. Kabel ini cocok untuk jaringan komersial, institusi, dan industri, serta dapat dipasang di nampan kabel, plafon gantung, atau lantai ruang komputer.

 

5.       Armored Cable: Kabel lapis baja General Cable menawarkan kinerja tinggi dan kemudahan instalasi untuk aplikasi komersial, industri, dan utilitas. Dengan armor aluminium bertautan atau lapisan CCW® bergelombang, kabel ini tahan panas, kelembapan, dan bahan kimia, cocok untuk kondisi industri berat dan lokasi berbahaya, serta menjadi alternatif efisien untuk pemasangan kabel tradisional.

 

6.       Low Smoke Zero Halogen (LSZH): Bahan tahan api berbasis hidroksida ini memiliki sifat endothermik dan karbonisasi untuk menghambat api. Kabel LSZH (Low Smoke Zero Halogen) berbahan poliolefin cross-linked ini memenuhi standar mekanik untuk pelapisan kawat bangunan, kabel komunikasi, dan kabel listrik.

 

7.       Simplex cable: Serat simpleks terdiri dari satu untai kaca serat plastik. Serat simpleks paling sering digunakan di mana hanya satu transmisi dan / atau menerima garis diperlukan antara perangkat atau ketika sinyal data multipleks digunakan (komunikasi dua arah melalui satu serat).

 

8.       Zipcord cable: Kabel zip adalah jenis kabel dengan dua atau lebih konduktor yang disatukan oleh jaket isolasi yang mudah dipisahkan. Umumnya digunakan untuk kabel lampu dan speaker, desain ini membantu menjaga kabel tetap rapi dan mencegah kekusutan. Konduktor dapat diidentifikasi melalui pelacak warna, punggungan pada insulasi, atau benang pelacak. Kabel zip dirancang untuk peralatan portabel dan tidak diizinkan untuk instalasi permanen sesuai kode listrik AS dan Kanada.

 

Jenis-jenis konektor Fiber Optik

                 Berikut adalah beberapa jenis konektor serat optik yang umum digunakan:

 

1.       SC (Subscriber Connector)

o   Konektor push-pull yang mudah digunakan, sering digunakan dalam aplikasi FTTH (Fiber to the Home).

 

2.       LC (Lucent Connector)

o   Konektor kecil dengan desain latch yang cocok untuk ruang terbatas, banyak digunakan di pusat data.

 

3.       ST (Straight Tip)

o   Konektor dengan desain bayonet yang biasa digunakan dalam aplikasi jaringan LAN dan komunikasi data.

 

4.  MTP/MPO (Multi-fiber Push On/Pull Off)

o   Konektor multi-serat yang mendukung beberapa serat optik dalam satu konektor, banyak digunakan di pusat data dan jaringan besar.

 

5.       FC (Ferrule Connector)

o   Konektor dengan baut pengunci yang sering digunakan dalam aplikasi telekomunikasi dan penelitian.

 

6.       E2000

o   Konektor serat optik dengan sistem penguncian otomatis yang sering digunakan untuk aplikasi high-performance.

 

7.       MU (Miniature Unit)

o   Konektor lebih kecil dari SC dan LC, biasanya digunakan untuk peralatan yang membutuhkan koneksi kecil.

 

8.       SMA (SubMiniature A)

o   Konektor dengan desain sekrup, sering digunakan dalam aplikasi telekomunikasi dan instrumen.

 

Alat dan Bahan yang digunakan dalam pengerjaan Fiber Optik

 

Alat yang Digunakan:

1.       Fusion Splicer

o   Untuk menyambung serat optik dengan teknik fusi.

2.       Cleaver

o   Untuk memotong ujung serat secara presisi sebelum penyambungan.

3.       OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

o   Untuk mengukur panjang serat, mengidentifikasi kerugian, dan mendeteksi lokasi kerusakan.

4.       Power Meter dan Light Source

o   Untuk mengukur kekuatan sinyal optik.

5.       Stripper Fiber Optik

o   Untuk mengupas lapisan pelindung serat tanpa merusak inti kaca.

6.       Connector Crimping Tool

o   Untuk memasang konektor pada serat optik.

7.       VFL (Visual Fault Locator)

o   Untuk mendeteksi kerusakan serat atau sambungan buruk dengan memancarkan cahaya.

8.       Microscope Fiber Optik

o   Untuk memeriksa kebersihan dan kualitas konektor serat.

9.       Alcohol Dispenser dan Tisu Bebas Serat

o   Untuk membersihkan konektor dan inti serat optik.

10.   Tool Kit Serat Optik

o   Satu set alat multifungsi yang mencakup stripper, gunting, dan alat lainnya.

 

Bahan yang Digunakan:

1.       Kabel Fiber Optik

o   Kabel inti yang akan dipasang.

2.       Pigtail dan Patch Cord

o   Kabel pendek dengan konektor untuk menyambung serat optik ke perangkat.

3.       Konektor Fiber Optik

o   SC, LC, ST, atau jenis lainnya sesuai kebutuhan.

4.       Heat Shrink Protector

o   Pelindung sambungan serat optik setelah penyambungan.

5.       Splice Tray atau Splice Enclosure

o   Untuk melindungi sambungan serat optik.

6.       Adaptor Fiber Optik

o   Untuk menghubungkan dua konektor serat optik.

7.       Pembersih Fiber Optik

o   Cairan khusus dan alat pembersih konektor.

8.       Jacket Protection Tube

o   Pelindung tambahan untuk kabel serat optik.

 

Langkah Kerja Pemasangan Konektor pada Kabel Fiber Optik:

1.       Persiapan Alat dan Bahan

o   Siapkan konektor fiber optik, kabel fiber optik, stripper, cleaver, epoxy (jika diperlukan), dan alat pemoles.

2.       Persiapan Kabel

o   Potong kabel fiber optik sesuai panjang yang dibutuhkan.

o   Kupas lapisan luar kabel dengan stripper hingga terlihat inti serat dan pelindungnya.

3.       Pembersihan Inti Serat

o   Bersihkan inti serat optik dengan alkohol isopropil dan tisu bebas serat untuk menghilangkan kotoran.

4.       Pemotongan Serat (Cleaving)

o   Gunakan cleaver untuk memotong serat optik dengan ujung yang presisi.

5.       Pemasangan Konektor

o   Masukkan serat ke dalam konektor hingga tepat pada tempatnya.

o   Jika menggunakan epoxy, aplikasikan pada konektor sebelum memasukkan serat, lalu biarkan mengering.

6.       Pemolesan Konektor

o   Tempatkan konektor pada alat pemoles dan gunakan film abrasif untuk memoles ujung serat hingga permukaan halus dan bersih.

7.       Pengujian Konektor

o   Gunakan VFL (Visual Fault Locator) atau power meter untuk memastikan konektor berfungsi dengan baik.

 

Langkah Kerja Melakukan Splicing Kabel Fiber Optik:

1.       Persiapan Alat dan Bahan

o   Fusion splicer, cleaver, heat shrink protector, splice tray, stripper, alkohol, dan tisu bebas serat.

2.       Persiapan Kabel Fiber Optik

o  Kupas lapisan luar kabel menggunakan stripper hingga inti serat terlihat.

o  Bersihkan inti serat dengan alkohol untuk menghilangkan kotoran dan debu.

3.       Pemotongan Serat (Cleaving)

o  Gunakan cleaver untuk memotong serat dengan ujung yang rata dan presisi.

4.       Penempatan pada Fusion Splicer

o   Letakkan kedua ujung serat yang akan disambung pada fusion splicer.

o   Pastikan posisi serat tepat pada garis penyambungan yang ditentukan oleh alat.

5.       Proses Penyambungan (Splicing)

o  Aktifkan fusion splicer untuk menyambung serat menggunakan panas atau busur listrik.

o  Periksa hasil penyambungan melalui layar splicer untuk memastikan kualitasnya.

 

6.       Perlindungan Sambungan

o  Tempatkan sambungan dalam heat shrink protector, lalu gunakan alat pemanas untuk mengamankan sambungan.

7.       Penyimpanan pada Splice Tray

o  Letakkan sambungan pada splice tray untuk melindunginya dari tekanan fisik atau kerusakan.

8.       Pengujian Sambungan

o  Gunakan OTDR atau power meter untuk memastikan sambungan serat optik berfungsi optimal dan memiliki loss yang minimal.

 

P3K Dalam Pekerjaan Fiber Optik

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam pekerjaan serat optik sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja, mengingat risiko yang terkait dengan serat kaca, alat pemotong, dan peralatan lainnya. Berikut adalah poin penting P3K dalam pekerjaan fiber optik:

 

Risiko Umum dalam Pekerjaan Fiber Optik

1.       Cedera Akibat Serat Kaca

o   Potongan kecil serat kaca dapat menembus kulit, menyebabkan iritasi atau infeksi.

2.       Kontak dengan Alkohol atau Bahan Kimia

o   Alkohol isopropil dan pembersih lainnya dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.

3.       Cedera Akibat Alat Tajam

o   Alat seperti cleaver dan stripper dapat menyebabkan luka potong.

4.       Paparan Laser atau Cahaya

o   Sinar laser pada serat optik dapat merusak mata jika langsung dilihat.

 

Langkah P3K untuk Risiko Tersebut

1.      Cedera Akibat Serat Kaca

·    Tindakan:

o   Segera bersihkan area yang terkena dengan air bersih.

o   Gunakan pinset steril untuk mengangkat potongan kaca yang terlihat.

o   Tutup luka dengan perban steril untuk mencegah infeksi.

o   Jika kaca sulit diangkat atau luka parah, segera ke fasilitas medis.

 

2.      Kontak dengan Alkohol atau Bahan Kimia

·       Tindakan:

o   Jika terkena kulit, segera cuci dengan air mengalir selama 15 menit.

o   Jika terkena mata, bilas dengan air bersih atau larutan saline, lalu konsultasikan ke dokter.

o   Hindari penggunaan alkohol di area tertutup tanpa ventilasi.

 

3.      Luka Akibat Alat Tajam

·    Tindakan:

o   Hentikan perdarahan dengan menekan luka menggunakan kain bersih.

o   Bersihkan luka dengan antiseptik, lalu tutup dengan perban steril.

o   Jika luka dalam atau berdarah terus-menerus, segera ke dokter.

 

4.      Paparan Laser atau Cahaya

·       Tindakan:

o   Jangan melihat langsung ke ujung serat optik.

o   Jika mata terkena laser, segera tutup mata dengan kain bersih dan konsultasikan ke dokter spesialis mata.

 

Langkah Pencegahan Kecelakaan

1.      Gunakan Alat Pelindung Diri (APD):

o   Sarung tangan anti-potong, pelindung mata, dan masker.

2.      Buang Serat Kaca dengan Aman:

o   Simpan potongan serat dalam wadah khusus untuk mencegah penyebaran.

3.      Ikuti Prosedur Kerja yang Aman:

o   Gunakan alat dengan hati-hati dan ikuti panduan teknis.

4.      Pastikan Ventilasi yang Baik:

o   Hindari paparan bahan kimia di ruangan tanpa ventilasi.

 

Fungsi HTB dalam Fiber Optik

HTB adalah perangkat media converter yang digunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis kabel tembaga (seperti kabel Ethernet UTP) dengan jaringan berbasis serat optik. Fungsi utama HTB dalam sistem fiber optik adalah:

1.      Mengubah Sinyal Elektrik ke Sinyal Optik dan Sebaliknya

o   HTB memungkinkan perangkat jaringan yang hanya mendukung koneksi Ethernet untuk terhubung ke jaringan serat optik.

2.      Memperpanjang Jarak Transmisi

o   Menggunakan serat optik memungkinkan transmisi data hingga jarak yang jauh (beberapa kilometer hingga puluhan kilometer) dibandingkan kabel tembaga biasa.

3.      Kompatibilitas dengan Berbagai Jaringan

o   HTB mendukung kecepatan jaringan seperti 10/100 Mbps atau Gigabit Ethernet dan berbagai jenis konektor serat optik (SC, LC, dll.).

4.      Efisiensi Biaya

o   HTB memungkinkan integrasi jaringan tanpa perlu mengganti semua perangkat ke serat optik, sehingga menghemat biaya.

 

Cara Pemakaian HTB dalam Fiber Optik

1.      Persiapan Alat dan Bahan

o   HTB media converter (biasanya dua unit untuk kedua ujung koneksi).

o   Kabel serat optik sesuai tipe konektor (misalnya, SC/LC).

o   Kabel Ethernet UTP untuk perangkat jaringan.

o   Sumber daya (adapter listrik untuk HTB).

2.      Instalasi HTB

o  Hubungkan kabel serat optik ke port optik pada HTB.

o  Pastikan konektor serat (misalnya SC atau LC) sesuai dengan port HTB.

o  Sambungkan kabel Ethernet UTP ke port RJ45 pada HTB dan perangkat jaringan (seperti switch, router, atau komputer).

o  Sambungkan power adapter ke HTB untuk menghidupkan perangkat.7

 

3.      Konfigurasi Jaringan

o   Sesuaikan pengaturan perangkat jaringan (jika diperlukan), seperti alamat IP atau kecepatan jaringan.

o   Pastikan kedua HTB berada dalam mode yang sama (misalnya, full-duplex atau half-duplex).

4.      Pengujian Koneksi

o   Periksa lampu indikator pada HTB:

§  Lampu power menunjukkan HTB aktif.

§  Lampu link menunjukkan koneksi antara HTB dan perangkat jaringan berhasil.

§  Lampu optik menunjukkan sinyal serat optik diterima.

o   Jika koneksi tidak berfungsi, periksa kembali sambungan serat optik, kabel Ethernet, dan pengaturan perangkat.

5.      Pemasangan Permanen

o   Setelah pengujian berhasil, pasang HTB di lokasi yang aman dan jauh dari gangguan fisik atau lingkungan ekstrem.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Kelompok Linux

 Perancangan Jaringan Link Google Drive untuk melihat materi lebih lengkap:  https://drive.google.com/drive/folders/1cHJgnsSB5C__ftGRtH_BVOP5k71RNR-8?usp=sharing Link Video Presentasi:  https://youtu.be/j1yfieamxFY

Rangkuman Isi Video Fiber Optik

  Rangkuman Video diatas Pengertian Fiber Optik:                         Fiber Optik merupakan teknologi transmisi sinyal yang menggunakan serat kaca. Kabel ini mampu mentransmisikan pesan melalui gelombang cahaya. Bagian-bagian dari Fiber Optik:                Cable Jacket : Lapisan terluar yang berbahan plastik berfungsi sebagai pelindung dari bahaya lingkungan Strengthening Fibers : Membantu melindungi inti dari cahaya yang berlebihan dan melindungi kerusakan saat instalasi kabel Coating : Memiliki fungsi untuk menjaga serat optik dari kerusakan akibat lengkungan kabel dan gangguan luar lainnya. Cladding : Berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Core : Tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung yang lain sehingga proses cahaya dapat dilakukan. Prinsip Kerja Fiber Optik:   ...